Menstrual Cup Review

Resolusi mengurangi sampah plastik menjadi resolusi saya selamanya. Mau beralih ke zero waste tapi masih belum bisa 100%. Maklum pengantin baru masih rempong dengan urusan pindah rumah, masih penyesuaian.

Waktu zero waste mulai ngetren, saya penasaran bagaimana zero waste ketika tiap bulan mengalami menstruasi? Kalo dulu saya memakai pembalut ramah lingkungan yang tidak berbuat dari plastik. Ternyata, solusi dari zero waste period adalah menstrual cup atau reusable menstrual pad.

Awalnya mau coba reusable menstrual pad tapi masih susah cari reusable menstrual pad di Indonesia waktu itu. Akhirnya saya membeli menstrual cup di zerowaste.id.

Mungkin sudah banyak yang familiar dengan menstrual cup. Sebenarnya, menstrual cup diciptakan sejak dulu pada tahun 1932. Namun penjualan menstrual cup kurang sukses karena ekonomi yang kurang bagus diakibatkan oleh perang saat itu. Nah, sekarang menstrual cup mulai ngetrend lagi karena zero waste lifestyle.

Cara menggunakannya mungkin agak sulit ya untuk pemula. Apalagi yang masih perawan. Tapi setelah masuk nggak terasa apa-apa kecuali jika menggunakannya kurang pas karena rasanya pasti nggak enak, seperti ada yang mengganjal di dalam.

Berikut adalah video cara memakai menstrual cup dari Organicup.

https://youtu.be/o9fPUfm-uYE

Awal memakai menstrual cup tidak semudah yang di video. Di video, sangat terlihat mudah memasukkan menstrual cup ke dalam sedangkan kenyataannya adalah saya sempat kesulitan mencari-cari celah untuk memasukkan menstrual cup. (Maaf jika terlalu kata-kata saya terlalu eksplisit).

Keuntungan menggunakan menstrual cup menurut saya adalah:

  1. Menstrual cup tidak menimbulkan bau tidak sedap.

  2. Menghemat uang. Beli sekali untuk selamanya.

  3. Tetap bisa berenang atau aktivitas lain tanpa harus khawatir bakal bocor.

  4. Ramah lingkungan karena menstrual cup dapat dipakai berulang-ulang.

Sedangkan kelemahan menstrual cup adalah:

  1. Sedikit aneh ketika dipakai untuk orang yang belum terbiasa. Lebih baik dicoba dulu sebelum mens untuk menggunakan menstrual cup.

  2. Harus disterilisasi terlebih dahulu sebelum pemakaian pertama. Coba bayangin kalo lagi nggak ada air.

  3. Karena memakai menstrual cup sangat nyaman, kadang lupa kalo lagi mens dan akhirnya menstrual cup kepenuhan.

  4. Proses melepas menstrual cup can be a little bit messy. Untuk orang yang nggak bisa lihat darah mengalir mendingan jangan deh :p

Menstrual cup banyak digunakan di negara yang kurang berkembang karena menstrual cup lebih hemat dibandingkan disposable menstrual pad.

Overall, saya belum ada masalah pada vagina semenjak memakai menstrual cup kecuali ya kadang-kadang bocor sedikit karena lupa kalo lagi pake cup. Saya tetap sediakan disposable menstrual pad yang ramah lingkungan karena kadang badan nggak punya tenaga untuk memasukkan menstrual cup, terutama saat mens hari pertama. Namun saat tenaga sudah pulih pasti saya langsung pakai menstrual cup.

Kan ada reusable menstrual pad? Yes, I know. Unfortunately, saya nggak cocok memakai reusable menstrual pad. Saya pernah coba memakai dan nggak enak banget. A lot of itching, padahal menurutku udah bersih.

Winny Irmarooke

Trying to live sustainably.

https://winnyirmarooke.com
Previous
Previous

Journey To Minimalist Wardrobe

Next
Next

I Designed Our Wedding Invitation