Must Have: Clean Deodorant

clean deodorant cruelty free vegan

Sebelum menjelaskan apa saja deodorant favorit saya, saya akan menjelaskan perbedaan antara deodoran dan antiperspiran:

  • Deodoran: berfungsi untuk mengurangi bau badan dengan cara membunuh bakteri yang menyebabkan bau badan pada kulit

  • Antiperspiran: zat yang berfungsi untuk mengurangi produksi keringat dengan cara menghambat pori-pori keringat.

Ketika kita melihat deodoran di supermarket dekat rumah, biasanya deodoran tersebut mengandung antiperspiran (deodoran dengan klaim tahan puluhan jam). Namun tidak semua deodoran mengandung antiperspiran.

Deodoran yang mengandung antiperspiran dibilang bisa menjadi salah satu penyebab kanker payudara, meskipun belum terbukti secara ilmiah tentang pernyataan ini. Saya sendiri tidak melawan penggunaan antiperspiran, namun saya lebih suka membiarkan tubuh saya memproduksi keringat dan menggunakan deodoran tanpa antiperspiran hanya untuk mengurangi bau keringat.

Tapi harus diingat bahwa kondisi setiap orang berbeda. Produksi keringat setiap orang berbeda, ada yang sangat sedikit ada yang bisa seember. Jika memang harus menggunakan deodorant antiperspirant, menurut saya sah-sah saja sih.

Apakah keringat seburuk itu?

Keringat memiliki fungsi untuk menjaga suhu tubuh kita tetap dingin. Oleh karena itu, normal sekali jika kita berkeringat pada saat panas. Keringat sendiri tidak memiliki bau. Keringat menjadi bau ketika bercampur dengan bakteri, dan bakteri suka sekali dengan tempat yang lembab, salah satunya di bagian ketiak.

Menurut saya, banyak faktor yang membuat keringat bau, misalnya material baju yang sedang dipakai (menurut saya badan lebih cepet bau ketika menggunakan pakaian dengan bahan sintetis, apalagi dengan kualitas yang rendah), pola makan (menurut pengalaman pribadi saya, makan makanan yang less processed membuat bau badan berkurang), dan lain-lain.

Mungkin sebagian orang malu dengan keringatnya yang berlebihan, padahal keringat adalah tanda bahwa suhu tubuh sedang dijaga supaya stabil (jadi kenapa harus malu?). Berkeringat adalah hal yang normal sebelum munculnya iklan deodoran yang membuat kita berpikir bahwa berkeringat adalah sesuatu yang jorok.

Saat beralih menggunakan deodoran yang lebih ‘bersih’, ada penyesuaian lagi di tubuh karena produksi keringat di ketiak kembali normal. Dari yang terbiasa menggunakan antiperspiran—tidak ada keringat atau sedikit keringat menjadi normal rasanya cukup aneh. Tapi ketika terbiasa menggunakan ‘clean’ deodoran, ternyata keringat di ketiak tidak separah yang saya kira 😂. Dan tidak ada bau yang aneh juga!

Nah, saya memiliki beberapa favorit deodoran yang menurut saya oke banget dan relatif terjangkau *(*semua deodorant ini pernah saya gunakan untuk sehari-hari).

1 - Hinako Bloom Natural Deodorant - Sensatia Botanicals

  • Harga: Rp125.000,00 (50 ml)

  • Beli disini

  • Klaim deodoran ini:

    • No animal testing

    • Paraben free

    • Phthalate free

    • Pregnancy safe

    • Breasfeed safe

    • Palm oil free

    • Sulfate free

    • Vegan friendly

    • Silicone free

    • Reef safe

    • Halal

Deodoran roll-on yang cocok jika kamu suka wangi floral namun nggak menyengat dan lembut. Selalu cocok dengan produk Sensatia Botanicals. Brand lokal favorit! Desain produknya praktis seperti roll-on pada umumnya namun kemasannya terbuat dari kaca yang berarti lebih berat daripada kemasan deodoran pada umumnya. Sensatia Botanicals memiliki program pengembalian produk mereka yang telah habis untuk didaur ulang.

2 - Natural Deodorant Signature - Sukin

sukin natural deodorant
  • Harga: Rp99.000,00 (125 ml)

  • Beli disini

  • Klaim deodoran sukin:

    • No synthetic fragrances

    • No animal derivatives

    • No artificial colours

    • No harsh detergents

    • No propylene glycol

    • No MEA/DEA/TEA

    • No petrolatum

    • No mineral oils

    • No phthalates

    • No triclosan

    • No sulphates

    • No parabens

    • No silicones

    • No EDTA

Phew, panjang sekali klaim dari Sukin, lengkapnya bisa baca disini. Bukan buatan lokal, namun brand asal Australia ini salah satu pelopor produk clean beauty dengan harga yang cukup terjangkau. Deodorant natural pertama yang saya coba dalam bentuk spray. Wanginya lebih ke segar seperti jeruk. Deodoran Sukin cukup efektif untuk mengurangi bau badan.

3 - Nuud

  • Harga: Rp220.000,00 (15 ml)

  • Beli disini

Produk Nuud berasal dari negara Belanda. Klaim Nuud adalah bahwa Nuud bukan deodorant. Nuud adalah anti-odorant yang efektif mengurangi bau selama 3-7 hari, aktivitas seperti olahraga ataupun mandi tidak membuat efektivitas Nuud hilang.

Berdasarkan deskripsi di website Nuud, Nuud tidak mengandung aluminium, parabens, petrochemicals, dan lain-lain. Selain itu, kemasan produk Nuud dibuat dari tebu. Yang saya suka dari Nuud adalah kemasannya yang mungil (cocok untuk traveling), tidak bulky seperti deodoran pada umumnya karena bentuk kemasan Nuud tube yang berisi pasta. Minusnya, karena berupa pasta jadi harus mengaplikasikan menggunakan jari dan tidak semua orang mau mengaplikasikan langsung ke ketiaknya sendiri. Kemudian, pasta Nuud berwarna putih dan tidak transparan.

Meskipun agak mahal, tapi penggunaannya cukup sedikit saja. Hanya mengoleskan seukuran 1 kacang polong per ketiak.

4 - Runa Alpha Deo Brightening Underarm Care

  • Harga: Rp159.000,00 (50 gram)

  • Beli disini

  • Deodoran Runa ini merupakan produk dari brand lokal. Berdasarkan deskripsi produk ini, deodoran runa menyatakan bahwa produknya:

    • Memiliki pH 4.0

    • Tidak meninggalkan noda pada pakaian

    • Formula tidak lengket dan tidak basah

    • Tidak menyumbat pori-pori kulit ketiak

    • Mencerahkan secara aman

    • Vegan

    • Cruelty-free

    • Aman untuk ibu hamil dan menyusui

    • Perlindungan selama 14 jam

    • Tanpa alkohol

    • Tanpa baking soda

Menurut saya, produk lokal ini bagus banget. Wanginya cocok sama hidungku yang sensitif dengan bau wewangian sintetis yang keras. FYI, saya pernah masuk ke salah satu boutique brand high-end di Plaza Indonesia (clue about this brand: memiliki ciri monogram dua huruf yang terkenal banget), waktu itu ada baru ada launching produk parfum mereka dan saya langsung pengen muntah ketika masuk ke boutiquenya, karena nggak kuat dengan wanginya yang terlalu ‘sintetis’.

Hidung saya mulai sensitif terhadap bau-bau yang keras semenjak saya mengubah pola hidup yang lebih sehat (makan vegan, rajin olahraga, mengurangi penggunaan plastik). Saya juga ngga bisa berlama-lama di toko baju ZR karena kebanyakan pakaian mereka terbuat dari material poly-blend, atau sintetis lainnya dan bau dari baju sintetis ngga cocok untuk hidung saya.

Overall, saya cocok dengan deodorant ini meskipun kadang harus re-apply penggunaannya karena di saya tidak tahan 14 jam (olahraga 2x sehari).

5 - Deodoran Batu Tawas Demi Bumi

  • Harga: Rp50.000,00 (refill)

  • Beli disini

Awalnya saya nggak percaya jika batu tawas ini bisa mengurangi bau badan sampai akhirnya saya coba sendiri dan ternyata efektif tidak menimbulkan bau badan.

Menurut deskripsi produk di website Demi Bumi, tawas adalah kristal garam transparan dengan rumus kimia KAl (SO4) 2 · 12H2O atau alumunium kalium sulfat yang terhidrasi secara kimia sehingga larut dalam air dan bereaksi dengan asam. Cara pemakaiannya pun cukup membasahi batu tawas selama kurang lebih tiga detik lalu aplikasikan di ketiak. How cool is that? 🤩

Minusnya adalah, agak ribet pemakaiannya karena bergantung terhadap adanya air atau tidak.


Senang sekali karena semakin banyak brand yang mengutamakan kesehatan tubuh dan lingkungan seperti brand-brand di atas. Tujuan saya membuat review ini adalah supaya kalian tidak perlu beli semuanya! Semoga review ini membantu kalian untuk transisi menuju clean-beauty ✨

Jika kalian punya rekomendasi yang lebih baik dari ini, please let me know! Dengan senang hati saya menerima masukan dari kalian.

Winny Irmarooke

Trying to live sustainably.

https://winnyirmarooke.com
Previous
Previous

Poop Bag Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan

Next
Next

Pengalaman Inseminasi Buatan di Morula IVF